Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Tegangan Listrik


Pengertian Tegangan Listrik 
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial antara dua titik (kutub) dalam rangkaian listrik. Kedua titik tersebut sering dinyatakan dalam Positif (+) dan Negatif (-) dengan Satuan Internasional (SI) Volt. Besaran listrik diukur dari energi potensial dari suatu medan listrik yang mengalir pada suatu penampang listrik (kabel). 

Tegangan listrik secara definisi dapat diartikan muatan negatif (elektron) yang tertarik oleh muatan yang lebih positif. Mengalirnya muatan negatif (elektron) menuju muatan positif seolah olah membentuk aliran dari positif menuju negatif yang disebut arus listrik.

Secara analogi kita anggap tandon air yang berada di atas rumah, dan pipa untuk mengalirkan air, dan kran sebagai beban. Letak tandon air semakin tinggi, maka tekanan air semakin kuat inilah yang disebut dengan Tegangan listrik. 

Sedangkan besar kecilnya aliran arus air sama dengan aliran arus listrik yang ditentukan oleh besar kecilnya jalan keluar air yang diibaratkan sebagai beban listrik. Itulah sebab kita hanya dapat mengukur arus listrik jika terdapat beban listrik  



Simbol Tegangan Listrik 
Tegangan Listrik disimbolkan dengan huruf (V) yang merupakan singkatan dari VOLT. 

Jenis Tegangan Listrik
Terdapat dua jenis tegangan listrik yang ada di dunia ini yaitu tegangan listrik AC dan DC. Apa itu tegangan AC dan DC. Pada penjelasan dibawah ini bersifat umum, untuk lengkapnya akan kami bahas pada artikel lainnya.

Pengertian Tegangan Listrik Alternating Current (AC) merupakan suatu tegangan listrik yang besar dan arahnya berubah setiap saat. Pada definisi lain Tegangan AC disebut juga tegangan dengan arus bolak balik. Tegangan Listrik AC dapat kita temukan pada listrik PLN, Genset & Inverter. Selain itu tegangan AC juga difungsikan sebagai sinyal - sinyal pada bidang audio dan komunikasi. 

Tegangan listrik AC memiliki 2 titik tegangan yang dikenal dengan istilah phase (fasa) dan nol (netral). Fasa adalah sambungan kabel yang berisi muatan listrik AC, nah sambungan inilah yang berbahaya karena dilewati listrik 220V. Sedangkan netral memiliki tegangan 0V sebagai saluran balik saat fasa telah melawati beban. 


Tegangan AC dari PLN yang digunakan di Indonesia menggunakan sistem 220 VAC yang berasal dari pembangkit listrik. Terdapat dua jenis Tegangan AC berdasarkan frekuensi kerjanya. Tegangan AC dengan frekuensi 50 Hz digunakan di Indonesia dan hampir sebagian besar negara di dunia. Sedangkan Tegangan AC dengan frekuensi 60 Hz digunakan di negara Jepang dan beberapa negara lainnya. Daftar negara dengan frekuensi listrik di dunia. 

Pengertian Tegangan Listrik Direct Current (DC) merupakan suatu tegangan listrik yang besar dan arahnya tetap. Tegangan listrik DC disebut juga tegangan listrik dengan arus searah. Tegangan DC dapat kita temukan pada ACCU, Baterai, Panel Surya. Aplikasi tegangan DC diperuntukkan untuk perlatan elektronik dengan daya rendah seperti Smartphone, Radio, Amplifier dll. 


Seperti halnya listrik AC memiliki phase dan nol, Tegangan listrik DC juga memiliki dua titik tegangan dikenal dengan istilah positif (plus) dan negatif (minus). Sambungan positif yang mrmiliki tegangan untuk disupplay ke beban, sedangkan negatif sebagai sambungan balik ke sumber tegangan.

Tegangan DC paling umum digunakan sebesar 1,5 V pada batterai A2 A3, sedangkan untuk ACCU umumnya menggunakan 12V atau 24 V.

2 comments for "Pengertian Tegangan Listrik"

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Informasi yang bermanfaat dan memberikan solusi, dengan penyampaian yang jelas dan lengkap sehingga mudah untuk difahami. Terus berkarya, dan untuk info listrik lainnya kunjungi voltechno.net

    Thanks

    ReplyDelete